Saat Anda baru menikah, Anda mungkin sudah merencanakan anak
mempunyai anak berapa, dengan jarak berapa tahun dari anak yang satu
dengan yang lainnya. Lalu begitu anda melahirkan anak pertama, anda
mungkin berencana untuk mengikuti program keluarga berencana (KB).
Dalam program KB ini ada 7 jenis alat kontrasepsi yang aman sebagai berikut :
1. Kondom
Kondom adalah salah satu alat kontrasepsi yang terbuat karet/lateks,
berbentuk tabung. Penggunaan kondom cukup efektif selama digunakan
secara tepat dan benar. Kegagalan kondom dapat diperkecil dengan
menggunakan kondom secara tepat, yaitu gunakan pada saat penis sedang
ereksi dan dilepaskan sesudah ejakulasi. Alat kontrasepsi ini paling
mudah didapat serta tidak merepotkan. Kegagalan biasanya terjadi bila
kondom robek karena kurang hati-hati atau karena tekanan pada saat
ejakulasi sehingga terjadi perembesan.
Perhatikan dengan seksama
kualitas kondom sebelum digunakan, untuk memberikan perlindungan yang
maksimal terhadap penggunanya. Tips sebelum menggunakan kondom.
Periksalah tanggal kadaluwarsa pada bungkus kondom. Periksalah juga
kondisi bungkus kondom, jangan menerima atau membeli kondom yang
bungkusnya sudah rusak, atau ada gelembung udara di dalamnya dan
berlubang. Gunakan kondom yang baru setiap kali hendak berhubungan.
2. Spermatisida
Kontrasepsi ini merupakan senyawa kimia yang dapat melumpuhkan sampai
membunuh sperma. Bentuknya bisa busa, jeli, krim, tablet vagina, tablet,
atau aerosol.
Setelah kira-kira 5-10 menit hubungan seksual dapat
dilakukan, setelah alat ini dimasukkan ke dalam vagina Ketika memasukkan
spermatisida kedalam vagina harus menggunakan alat yang telah
disediakan dalam kemasan. Sangat tidak diperbolehkan menggunakan
tangan!. Kegagalan sering terjadi karena waktu larut belum yang cukup,
jumlah spermatisida yang digunakan terlalu sedikit atau vagina sudah
dibilas dalam waktu kurang dari 6 jam usai senggama.
3. Vagina Diafragma
Lingkaran cincin dilapisi karet fleksibel ini akan menutup mulut rahim
bila dipasang dalam liang vagina 6 jam sebelum senggama. Efektifitasnya
alat kontrasepsi ini bisa menurun bila terlalu cepat dilepas kurang dari
8 jam setelah senggama.
Diafragma digunakan jika akan berhubungan
seksual. Setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Karena
bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini sangat kecil
kemungkinan terjadi bocor.
4. Pil KB
Keuntungan pil ini
adalah tetap membuat menstruasi teratur, mengurangi kram atau sakit saat
menstruasi. Kesuburan Anda juga dapat kembali pulih dengan cara cukup
menghentikan pemakaian pil ini. Pil bertujuan meningkatkan efektifitas,
mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan. Ada yang hanya
mengandung hormon progesteron saja, ada pula kombinasi antara hormon
progesteron dan estrogen.
Cara menggunakannya, diminum setiap hari
secara teratur. Ada dua cara meminumnya yaitu sistem 28 dan sistem
22/21. Untuk sistem 28, pil diminum terus tanpa pernah berhenti (21
tablet pil kombinasi dan 7 tablet plasebo). Sedangkan sistem 22/21,
minum pil terus-menerus, kemudian dihentikan selama 7-8 hari untuk
mendapat kesempatan menstruasi. Jadi, dibuat dengan pola pengaturan haid
(sekuensial).
5. Suntik KB
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara kerja seperti pil.
Kontrasepsi suntikan mengandung hormon sintetik. Penyuntikan ini
dilakukan 2-3 kali dalam sebulan. Suntikan setiap 3 bulan
*(Depoprovera)*, setiap 10 minggu *(Norigest)*, dan setiap bulan
*(Cyclofem)*.
Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu
produksi ASI. Pemakaian hormon ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan
darah haid yang keluar.
6. Susuk KB
Implant/susuk KB adalah
kontrasepsi dengan cara memasukkan tabung kecil di bawah kulit pada
bagian tangan yang dilakukan oleh dokter Anda. Tabung kecil berisi
hormon tersebut akan terlepas sedikit-sedikit, sehingga mencegah
kehamilan.
Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul.
Di dalamnya berisi zat aktif berupa hormon atau Levonorgestrel. konsep
kerjanya menghalangi terjadinya ovulasi dan menghalangi migrasi sperma.
Pemakaian susuk dapat diganti setiap 5 tahun *(Norplant)* dan 3 tahun
*(Implanon)*. Sekarang ada pula yang diganti setiap tahun. Penggunaan
kontrasepsi ini biayanya ringan. Pencabutan bisa dilakukan sebelum
waktunya jika memang ingin hamil lagi. Efektifitasnya, dari 10.000
pasangan, ada 4 wanita yang hamil dalam setahun.
Efek sampingnya
berupa gangguan menstruasi, haid tidak teratur, bercak atau tidak haid
sama sekali. Kecuali itu bisa menyebabkan kegemukan, ketegangan
payudara, dan liang senggama terasa kering. Kendala lainnya dalam
pencabutan susuk yaitu sulit dikeluarkan karena mungkin waktu
pemasangannya terlalu dalam. Hal tersebut dapat menimbulkan infeksi.
7. IUD (Spiral)
Intrauterine Device atau biasa juga disebut spiral karena bentuknya
memang seperti spiral. Teknik kontrasepsi ini adalah dengan cara
memasukkan alat yang terbuat dari tembaga kedalam rahim.
Kontrasepsi
tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Alat kontrasepsi ini
dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing
dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya
sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan
dalam rahim selama 2-5 tahun, tergantung jenisnya dan dapat dibuka
sebelum waktunya jika Anda ingin hamil lagi.
Keuntungannya, alat
ini bisa dipakai untuk jangka panjang. Bahkan sama sekali tidak
mengganggu produksi ASI, jika ibu sedang menyusui.
IUS atau Intra
Uterine System adalah bentuk kontrasepsi terbaru yang menggunakan hormon
progesteron sebagai ganti logam. Cara kerjanya sama dengan IUD tembaga,
ditambah dengan beberapa nilai plus:
1. Lebih tidak nyeri dan kemungkinan menimbulkan pendarahan lebih kecil
2. Menstruasi menjadi lebih ringan (volume darah lebih sedikit) dan waktu haid lebih singkat.
Inilah 7 jenis alat kontrasepsi yang aman dan apapun pilihan Anda,
silahkan konsultasikan dahulu dengan dokter kandungan Anda, dan
bicarakan dengan pasangan agar tercipta rasa nyaman selalu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar